Tuesday, February 19, 2008

Stikosa-AWS Luncurkan Stikosa-AWS.ac.id dan ActaSurya.com


















Perkembangan zaman menuntut laju informasi yang akurat dan mudah. Data yang benar, apa adanya, faktual, dan bisa dinikmati dimana saja.

Menyadari hal itu, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS), sebagai sekolah jurnalis tertua di Indonesia Timur, telah meluncurkan website www.stikosa-aws.ac.id dan www.actasurya.com (19/2) pukul 12.00 WIB, di Multifunction Hall IT Plaza BG Junction L2 Surabaya.

Acara peluncuran dua website itu dihadiri Arif Affandi (Wakil Walikota Surabaya), Zainal Arifin Emka (Ketua Stikosa-AWS), Dimam Abror (Ketua PWI Jawa Timur), dan beberapa pejabat teras Surabaya.

Dalam sambutannya Arif Affandi mengatakan demi kemajuan perkembangan komunikasi tiada kata terlambat, seperti halnya yang dilakukan Stikosa-AWS. ”Munculnya website Stikosa-AWS tiada kata terlambat bagi kemajuan lembaga tersebut,” katanya disambut tepuk tangan para undangan yang hadir.

Sedangkan Zaenal Arifin Emka menjelaskan momen peluncuran website ini adalah sebagai tonggak untuk membiasakan mahasiswanya melek informasi dan teknologi. “Jadi inilah saatnya kita bersinggungan langsung dengan dunia maya“, ujarnya saat memberi sesi diskusi dalam acara tersebut.

Selain Zainal yang duduk sebagai pembicara dalam sesi diskusi acara tersebut. Stikosa-AWS juga menghadirkan satu pembicara lainnya. Yaitu Iman D. Nugroho, yang juga sebagai penanggung jawab dari kedua website tersebut.

Dalam paparannya Iman lebih menjelaskan jika untuk website Stikosa-AWS lebih bersifat edukatifnya. Sedangkan untuk actasurya.com mantan Ketua AJI Surabaya itu mengatakan kedepan website yang bertagline ’ Stunning East Java’ ini lebih banyak bicara tentang kelebihan potensi Jawa Timur. ”Jadi di actasurya.com-lah potensi unik Jawa Timur dapat dilihat,” ucapnya.

Wednesday, February 13, 2008

Stikosa-AWS Luncurkan Dua Website Sekaligus

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi yang akurat dan mudah diakses pun semakin diperlukan. Menyadari akan hal itu, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS), sebagai sekolah jurnalis tertua di Indonesia Timur, meluncurkan website www.stikosa-aws.ac.id dan www.actasurya.com pada tanggal 19 Februari 2008 pukul 12.00 WIB, bertempat di Multifunction Hall IT Plaza BG Junction L2 Jl. Bubutan 1-7 Surabaya.

Acara peluncuran website ini akan menghadirkan pembicara H. Soenarjo (Wakil Gubernur Jawa Timur), Arif Affandi (Wakil Walikota Surabaya), Zainal Arifin Emka (Ketua Stikosa-AWS), dan Iman D. Nugroho (The Jakarta Post).

Untuk kedua website ini dikelola oleh Acta Media Komunika, yang merupakan lembaga pemberdayaan kreatifitas mahasiswa Stikosa-AWS dalam bidang komunikasi. Lembaga ini terbagi atas empat departemen, yaitu publishing, audio visual, penelitian dan pengembangan, serta creative communication.

Departemen publishing bergerak di bidang penerbitan, baik cetak maupun online. Departemen audio visual bertugas memberi rekomendasi pada unit-unit audio visual di kampus, departemen penelitian dan pengembangan bertugas untuk mengadakan forum-forum dalam bidang komunikasi, pelatihan, dan sebagainya. Sedangkan departemen creative communication bergerak dalam bidang event organizer, advertising, in house production, dan sebagainya.

www.stikosa-aws.ac.id sendiri merupakan sebuah website milik Stikosa-AWS. Berisi profil Stikosa-AWS, kegiatan mahasiswa, profil alumni, dan kabar terbaru dari dunia komunikasi.

Sedangkan www.actasurya.com merupakan sebuah weekly e-magazine, yang masih berada di bawah tanggung jawab Ketua Stikosa-AWS, Zaenal Arifin Emka. “Untuk membiasakan mahasiswa menggunakan bermacam-macam media. Bukan hanya cetak, radio, dan televisi, tapi juga dunia maya “, ujar Zaenal mengenai peluncuran e-magazine ini.

Dengan menggunakan tagline “Stunning East Java”, e-magazine ini mengupas segala sesuatu hal yang menarik di sekitar bumi Jawa Timur. Bermarkas di Jl. Nginden Intan Timur I/18 Surabaya, yang terbagi dalam rubrik: Special Report, News and Agenda, Photographs, Contemplation.

Dari keempat rubrik itulah yang nantinya menjadi kekuatan bagi website ini. Tentunya dengan membawa filosofi rubrikasi sebagai berikut:

Special Report, adalah Features yang diangkat dari isu wisata, sosial budaya, seni (termasuk pop art performance), kuliner, gaya hidup, dan seterusnya.

News and Agenda, adalah Berita straight yang berisi info event yang baru saja terjadi, dan info event yang akan terjadi. Diutamakan untuk isu seni budaya, forum ilmiah (baik ekonomi bisnis, sosial budaya, wisata, dll).

Photographs adalah Photo story, temanya hampir sama dengan di special report. Hanya saja, rubrik atau channel ini dominan di gambar.

Contemplation adalah Artikel opini yang disajikan dengan gaya ringan, tema bebas.

Nb:
Untuk informasi lebih lanjut mengenai segala hal yang bersangkutan dengan kegiatan peluncuran kedua website tersebut di atas, silahkan hubungi :

Hendri (Ketua Pelaksana ): 081330461084 / 77380553
Silvi (Humas Acta Media Komunika selaku event organizer): 085692027147

Sunday, February 10, 2008

Pameran Pusaka Nusantara


















Benda-benda pusaka mulai abad IX berupa keris dan tombak dipamerkan di Tunjungan Elektronik Centre pada 6 hingga 20 Februari 2008 nanti.

Ratusan pusaka dari berbagai kolektor di Indonesia, khususnya di Jawa Timur sendiri tertata rapi pada acara yang bertema Pameran Seni Budaya dan Benda Pusaka Nusantara. "Pusaka ini berhasil kami himpun dari sekitar 15 kolektor," ungkap Sukoyo Hadinagoro sebagai penanggung jawab pameran ini saat ditemui Acta Surya di sela-sela acara (6/2).

Mengenai tujuan diselenggarakannya pameran. Sukoyo mengatakan untuk wawasan pendidikan dan melestarikan kebudayaan identitas bangsa. "Orang Jepang saja bangga dengan samurainya, sedangkan kita mengapa tidak bangga dengan keris kita," imbuhnya.

Menurutnya keris bukan benda yang mistis. Keris terbuat dari campuran logam (baja, besi, nikel, titanium) dengan titik didih tertentu sehingga menghasilkan logam yang istimewa. Sehingga logam yang disebut dengan super karbon ini dapat menyerap energi dan daya.

Pada pameran kali ini tidak hanya menonjolkan benda-benda pusaka saja. Berbagai bentuk kegiatan pelestarian seni budaya nusantara ini juga menghadirkan festival tari-tarian tradisional, sketsa Affandi, pameran lukisan karya Makhmoed dkk, Mpu Pamor Jilat, pengobatan gratis mbah ompong, Festival makanan khas Jawa Timur, serta lomba mewarna dan menggambar yang diadakan pada 10 Februari 2008. (Naskah:Guntur IP/Foto:Akbar Insani)

Sunday, February 03, 2008

Pelangi Jelang Imlek














































Beberapa hari menjelang perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada 7 Februari 2008. Berbagai tempat sembahyangan umat tionghoa nampak mulai ramai dengan beragam aktifitasnya.

Di Klenteng Hong Tek Hian misalnya. Mulai pagi sekitar pukul enam silih berganti pengunjung mendatangi klenteng yang berada di Kampung Dukuh. Ada yang melipat kim cua (angpao berisi uang) untuk persembahan kepada Dewa, bersembahyang, hingga ikut bersama pegawai klenteng menyalakan lilin.

Diperkirakan suasana klenteng yang pernah terbakar pada tahun 1983 ini bertambah ramai hingga puncak perayaan Imlek. Oleh karenanya pegawai yang ada di klenteng tersebut mulai mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan umat yang bersembahyang hingga dini. (Wahyu Triatmojo/Akbar Insani)

Bali Lewat Gaya Lukisan Sudar

Suara dentingan musik klasik terdengar merdu mengalun, turut mempercantik deretan lukisan yang tertata anggun di dinding Galeri House of Sampoerna.

Memang pada 23 januari hingga 18 Februari 2008 galeri yang berlokasi di Taman Sampoerna 6, Surabaya itu menampilkan 21 lukisan karya almarhum pelukis ternama, Sudaryono. Pameran yang mengangkat tema Bali on The Spot ini, diresmikan oleh Dr. Melani W. Setiawan, MSc., yang merupakan salah satu kolektor lukisan.

Pameran tunggal kedua, pria yang wafat pada 20 Oktober 2007 lalu ini, diselenggarakan untuk mengenang kiprah, karya, dan sumbangsih Sudaryono bagi kemajuan karya seni Indonesia. Lukisan-lukisan yang dipamerkan merupakan catatan pribadi Sudaryono yang menghadirkan peristiwa-peristiwa visual yang baru itu, dengan sumber ide pengalaman visual dan spiritualnya sewaktu berada di Pulau Bali, selama kurang lebih enam bulan pada tahun 2006 lalu.

Sebagian besar lukisan pemenang rekor MURI untuk karya grafis terbesar pada tahun 2001 ini, mengajak berbagi pengalaman tentang konsepsi bentuk tiga dimensional. Secara visual, karya-karya lukisannya dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama tentang alam pemandangan yang membutuhkan daya konsentrasi yang tersebar, seperti pada lukisannya yang berjudul Busung Biu Terrace. Sedangkan bagian kedua tentang alam model atau manusia yang memerlukan daya konsentrasi terpusat, seperti pada lukisan 3 Wanita Peronce.

Pameran karya putra dari pelukis terkenal, Sudarso ini, mampu menyedot pengunjung dari berbagai daerah. Baik umum, pelajar, maupun pecinta lukisan. Berbagai pengunjung berdatangan dari Surabaya, Sidoarjo, Bogor, hingga Belanda. " Bagus, menarik," tutur Hudan Arif (17), siswa SMK 17 Surabaya, ketika ditanyai komentar tentang pameran hasil karya pelukis asal Yogyakarta itu. (Naskah:Silviyanti Nur Indah Sari / Foto: Akbar Insani)





Sepi Pengunjung di Pesta Bunga 2008

Berbagai jenis bunga memberi kesegaran bagi pengunjung Gedung Balai Pemuda. Pasalnya, mulai tanggal 26 januari hingga 3 februari 2008, diadakan pameran tanaman dengan judul Pesta Bunga `08.

Puluhan stan yang memamerkan segala jenis bunga berjajar memenuhi dalam maupun luar ruangan Gedung Balai Pemuda. Dari setiap kios stan yang meramaikan pameran ini di antaranya menjual bunga, pot, pupuk, ikan dan buku-buku tanaman.

Bermacam bunga yang menyapa pengunjung antara lain kamboja, mawar, pakis monyet, kaktus, gelombang cinta, jenmani, euphorbia, sansivera dan aglaonema. Harga yang ditawarkan pun bervariatif. Berkisar antara 10 ribu hingga ratusan juta rupiah.

Sayangnya, ramainya jenis bunga yang dipamerkan tak sebanding dengan jumlah pengunjungnya. Hal inilah yang membuat sebagian penyewa stan merasa rugi. Seperti yang dikatakan Adi, pemilik Teratai Nursery di Terate Wonorejo Kediri ini mengaku pendapatannya tidak setinggi yang didapat dari berjualan di toko miliknya.

Sepinya pengunjung menurut Adi kemungkinan karena pada saat bersamaan juga diadakan pameran tanaman di Maspion Square, Kodam, Unesa dan Kapasan. (Naskah:Lailatus Sakinah / Foto:Akbar Insani)