Sunday, February 03, 2008

Bali Lewat Gaya Lukisan Sudar

Suara dentingan musik klasik terdengar merdu mengalun, turut mempercantik deretan lukisan yang tertata anggun di dinding Galeri House of Sampoerna.

Memang pada 23 januari hingga 18 Februari 2008 galeri yang berlokasi di Taman Sampoerna 6, Surabaya itu menampilkan 21 lukisan karya almarhum pelukis ternama, Sudaryono. Pameran yang mengangkat tema Bali on The Spot ini, diresmikan oleh Dr. Melani W. Setiawan, MSc., yang merupakan salah satu kolektor lukisan.

Pameran tunggal kedua, pria yang wafat pada 20 Oktober 2007 lalu ini, diselenggarakan untuk mengenang kiprah, karya, dan sumbangsih Sudaryono bagi kemajuan karya seni Indonesia. Lukisan-lukisan yang dipamerkan merupakan catatan pribadi Sudaryono yang menghadirkan peristiwa-peristiwa visual yang baru itu, dengan sumber ide pengalaman visual dan spiritualnya sewaktu berada di Pulau Bali, selama kurang lebih enam bulan pada tahun 2006 lalu.

Sebagian besar lukisan pemenang rekor MURI untuk karya grafis terbesar pada tahun 2001 ini, mengajak berbagi pengalaman tentang konsepsi bentuk tiga dimensional. Secara visual, karya-karya lukisannya dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama tentang alam pemandangan yang membutuhkan daya konsentrasi yang tersebar, seperti pada lukisannya yang berjudul Busung Biu Terrace. Sedangkan bagian kedua tentang alam model atau manusia yang memerlukan daya konsentrasi terpusat, seperti pada lukisan 3 Wanita Peronce.

Pameran karya putra dari pelukis terkenal, Sudarso ini, mampu menyedot pengunjung dari berbagai daerah. Baik umum, pelajar, maupun pecinta lukisan. Berbagai pengunjung berdatangan dari Surabaya, Sidoarjo, Bogor, hingga Belanda. " Bagus, menarik," tutur Hudan Arif (17), siswa SMK 17 Surabaya, ketika ditanyai komentar tentang pameran hasil karya pelukis asal Yogyakarta itu. (Naskah:Silviyanti Nur Indah Sari / Foto: Akbar Insani)





No comments: