Monday, June 11, 2007

SIMBIOSIS MUTUALISME HUMAS DALAM PERUSAHAAN

Dari era ke era perkembangan suatu lembaga atau perusahaan dapat dikatakan sangat tergantung pada kinerja kehumasannya. Untuk kinerja seorang humas (Public Relatinons), selalu diarahkan pada pengangkatan nama baik (image) suatu lembaga perusahaan tersebut.

Kali ini kami (redaksi) mencoba mengupas tentang kiat-kiat khusus menjadi humas di suatu lembaga, begitu juga peranannya. Untuk berbicara dalam kontek kali ini kami mencoba mewawancarai Humas Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF), Wirawan Dwi Pradono pada pertengahan April lalu. Berikut petikan wawancaranya:

Mengenai kinerja kehumasan di suatu lembaga perusahaan. Apakah bedanya humas dulu dengan sekarang jika dilihat dari perkembangannya?
Kalau pada era yang lama, kinerja humas di suatu lembaga tidak begitu berperan. Hal ini terbukti bahwa pada era dahulu kinerja humas itu dapat dirangkap. Jadi, humas itu bidangnya bukan dikhususkan pada humas, melainkan merangkap pada beberapa bidang lainnya. Bedanya kalau pada era sekarang, humas sangat dibutuhkan dan lebih dihargai. Pada masa-masa saat ini peran kehumasan sudah dipakai oleh semua lembaga yang ada. Begitu pula mengenai kinerjanya, humas sekarang sudah difokuskan pada bidangnya sendiri yaitu kehumasan.

Seberapa pentingkah peranan humas dalam sebuah lembaga atau perusahaan?
Humas memang diperlukan dalam sebuah lembaga. Dengan adanya humas maka citra dan nama baik perusahaan ataupun lembaga dapat terangkat.

Berarti, secara langsung ataupun tidak langsung baik buruknya citra suatu lembaga atau perusahaan tergantung pada kinerja seorang humas ?
Tidak juga. Itu semua tergantung pula pada perangkat yang ada di dalam lembaga itu sendiri. Misalnya saja pada lembaga pers atau sebuah media, maka tidak hanya seorang humas yang bertugas menjaga nama baik, akan tetapi wartawan juga harus bisa menjaga citra lembaga tersebut.

Bagaimana bila dalam lingkup media pers. Apakah wartawan juga butuh hubungan timbal balik denga humas suatu perusahaan?
Ya, Kerja sama dalam hal ini memang dibutuhkan, karena jika kerja sama itu baik maka akan terjadi simbiosis mutualisme, artinya sama-sama untung. Wartawan butuh informasi dan lembaga atau perusahaan butuh nama baik lewat tangan humas.

Lantas, kenapa perangkat yang ada di dalam lembaga tersebut harus diikutsertakan. Padahal tugas menjaga nama baik suatu lembaga itu ada yang mengurusi, yakni humas itu sendiri?
Kerja sama dengan orang-orang di dalam satu naungan lembaga sangat dibutuhkan oleh humas, karena akan membentuk sinergi yang kuat didalamnya.

Lalu, kiat khusus apa yang menjadi acuan bagi seorang humas dalam sebuah perusahaan?
Seorang humas harus mengetahui seluk-beluk permasalahan yang terjadi dalam lembaga itu sampai ngelontok, dan seorang humas harus bisa bertanggung jawab mengenai penjelasan yang diberikan. - andrian saputri

No comments: