Saturday, December 15, 2007

Sarimin Sentil Hukum Indonesia







Butet Kartaredjasa yang berperan sebagai Sarimin benar-benar tepati janji untuk tampil maksimal di hadapan arek-arek Suroboyo pada pementasan monolog di Gedung Cak Durasim Jum’at (15/12) malam.

Pementasan karya Agus Noor itu dimulai pukul 20.00. Dalam pertunjukan monolog itu mengangkat ide cerita Sarimin (nama seekor monyet). Yaitu tentang jungkir baliknya logika hukum di negeri ini. Dibangun lewat kisah penemuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di tengah jalan saat Sarimin sedang berkeliling menjajakan hiburan.

Bukan Butet jika dalam penampilan tidak menyentil kondisi negara kita. Kali ini memberikan kritikan terhadap hukum Indonesia yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa menjadi benar. Bahkan dalam penampilan malam itu anak Bagong Kusudiharjo itu masih dengan gaya khas yang ceplas-ceplos.

Nuansa kritik kian tampak tatkala Sarimin menemukan KTP milik seorang hakim agung. Sebagai gambaran orang kecil, Sarimin akhirnya menjadi bulan-bulanan polisi dan juga pengacara yang mestinya berada dipihak yang benar. Sarimin dipaksa mengaku telah mencuri. Dan sialnya Sarimin dijatuhi hukuman penjara. ”Karena kau benar, maka kau salah,” begitulah ucap Butet dalam pementasannya.

Di akhir pertunjukan yang dihadiri Wakil Walikota Surabaya Arif Affandi, Chairman Grup Jawa Pos Dahlan Iskan, Pengamat ITS Kresnayana Yahya, Butet menyampaikan bahwa penampilannya kali ini merupakan bentuk penghargaan kepada Seniman Surabaya Bawong Nitiberi. ”Dialah yang menjadi sumber inspirasi dirinya dalam berseni,” ungkap Butet. (Naskah:M. Ridlo'i / Foto: PEE)

No comments: