Monday, January 21, 2008

Taman Bungkul Mulai Tercoreng

Taman Bungkul Surabaya yang terkenal akan kelengkapan fasilitas penunjang kebutuhan warga Kota Surabaya, kini mulai tercoreng.

Hal ini terbukti dari seringnya di taman yang diresmikan Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono 21 Maret 2007 lalu dijumpai kerusakan-kerusakan pada fasilitasnya. Belum lagi rendahnya kesadaran warga terhadap tingkat kebersihan lingkungan taman tersebut.

Misalnya, rambu-rambu dilarang menginjak rerumputan taman atau larangan orang dewasa menggunakan arena bermain anak-anak seakan tak berlaku. Begitu pula larangan membuang sampah sembarangan atau berjualan di arena taman. Himbauan-himbauan itu sepertinya masih belum dapat menggugah kesadaran sebagian warga.

Akibatnya, tak heran, bila tidak sampai setahun, kondisi taman yang direvitalisasi dengan menghabiskan dana sebesar Rp 1,3 milyar dari Telkom itu sudah berantakan. Sampah berserakan dimana-mana, berbagai fasilitas bermain anak-anak rusak, taman bunga yang indah jadi tak indah lagi, lampu taman banyak yang pecah, dan bermain sepak bola tidak pada tempatnya.

Padahal, tak henti-hentinya petugas Satpol PP, pasukan kuning, maupun polisi lalu lalang mengontrol kawasan itu dan mengingatkan agar para pengunjung mematuhi rambu-rambu yang ada di Taman Bungkul.

"Wah, sulit sekali mengatur pengunjung. Padahal, sudah berkali-kali kami ingatkan agar tertib. Lihat itu, tanamannya rusak diinjak-injak. Sampah makanannya juga dibuang di sembarang tempat. Kami capek mengingatkannya," keluh Yamin salah satu petugas Satpol PP yang bertugas di taman tersebut.

Fasilitas lain yang dirasakan penting juga tidak nampak lagi di Taman Bungkul. Seperti beberapa colokan listrik yang biasanya dipakai untuk mencharge baterai laptop atau telepon selular kini jarang dijumpai. "Sayang sekali, padahal taman ini salah satu tempat favorit untuk mencari inspirasi," ujar Catur Irawan, pengunjung yang sering ke Taman Bungkul untuk mengerjakan tugas kantor. (Andrian Saputri)

No comments: