Wednesday, December 19, 2007

Abror: Dana Itu untuk Pembangunan Stikosa-AWS










Pengalihkelolahan tanah Akademi Pariwisata Prapanca (Akpar) dari Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) ke PT. Hermon memberi warna-warni dari seluruh kalangan.

Bahkan, pihak Yayasan yang diketuai Dimam Abror berani bertaruh pada tahun 2008 dana hasil alih kelolah, sebesar Rp. 3,6 miliar dapat dirupakan pada pembangunan fasilitas pendidikan di Stikosa-AWS.

Berikut petikan wawancara Acta Surya dengan Ketua YPWJT Dimam Abror pada beberapa waktu lalu di kantor Harian Surya.

Bagaimana anda beberapa tahun yang lalu menghadapi kasus tanah Akpar tersebut?
Tahun 2004 saya baru keluar dari Jawa Pos. Kasus ini muncul tahun 2005 saya ngomong sama beberapa alumni Stikosa-AWS, seperti Iman, Muhaji, Hendro, Becky. Yang kebetulan waktu itu ada demo menentang kampus mau dipindah ke Jambangan. Dan saya berani ngomong tidak ada penjualan dan pemindahan kampus. Karena waktu itu saya tidak tahu-menahu, begitu saya disebut-sebut bahkan dimuat di beberapa media jika saya yang mencari tanah ke Jambangan. Padahal waktu itu saya diajak orang, dan saya mengajak beberapa orang yayasan, seperti Pak Her, Diono, pak Aji.

Lantas, tentang pengalihkelolahan tanah Akpar berapa besar harga yang diterima pihak yayasan?
Kalau sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp. 600 ribu dan Basofi minta utuh itu. Perkara nanti pihak ketiga mau menulis berapa terserah tapi kita minta utuh jadi kalau dikali 6 jumlahmya Rp. 3,6 milliar.
Lagipula proses inikan diperlukan dari pihak PT Hermon sendiri untuk biaya di notaris dan biaya pengurusan di pemkot. Jadi, itu semua dibiayai PT. hermon

Ada yang menyebut di PT. Hermon ada hubungan dengan Gereja Bethany?
Kalau saya menghubungkan PT. Hermon dengan Bethany saya tidak punya bukti. Akan tetapi salah satu dari mereka ada yang bekerja di Gereja Bethany.

Soal dana hasil pengalihkelolahan tanah Akpar pada PT. Hermon. Apakah mahasiswa dapat mengetahui secara dalam tentang transparansinya?
Yayasan siap diawasi pengunaanya secara transparan. Tapi kalau mahasiswa minta loporan keungan tidak bisa. Dan, yang menguak transparansi nanti ada pada tim auditor pada saat akhir masa jabatan saya memimpin Yayasan.

Dana sebesar Rp, 3,6 miliar sebenarna akan dialokasikan kemana?
Dana tersebut akan saya wujudkan pada pembangunan dan pembenahan kampus Stikosa-AWS. Dan ditarget 2008 sudah harus selesai.

M. Roby Ridwan/M.Ridlo'i

No comments: