Dalam kuah yang gurih, manis dan pedas itu juga terasa dikudapan ada kacang ijo dan daging kambingnya. Ya, lantaran keduanya telah hancur saat direbus bersama kuah gulai.
Belum lagi aroma rempah-rempahan yang keluar dari kuah gulai makin mengundang perut yang lapar. Rempah-rempah tersebut sengaja jadi bumbu utama agar masakan terasa begitu sedap khas gulai.
Sajian kuliner gulai kacang ijo dapat dijumpai di Jalan Ampel Sawahan Gang 2 Kota Surabaya. Masakan khas Arab ini disajikan dengan lontong atau dapat dinikmati dengan roti maryam yang rasanya juga gurih.
Salah satunya warung Gulai Kacang Ijo milik keluarga Nur Azizah (27). Warung gulai kacang ijo yang berada di kawasan kaki lima Ampel ini dikelola turun temurun dari keluarga Nur Azizah. “Usaha ini adalah sejak mbah saya, mulai dari menjual pakai pikulan,” ucap Azizah yang memulai usaha semenjak 30 tahun silam.
Azizah menambahkan banyak pembeli yang percaya bahwa gulai kacang ijo dapat menambah stamina tubuh. “Menunya lumayan, habis makan gulai ini badan saya tambah segar dan fit lagi “, ungkap Nur Hanafi (57), yang mengaku berlangganan Gulai Kacang Ijo sejak tahun 1997.
Untuk harga jangan khawatir terlalu mahal. Satu porsi gulai kacang ijo di tempat tersebut terbilang cukup murah. Hanya dengan merogoh kocek Rp 3 ribu satu porsi gulai kacang ijo racikan Azizah sudah siap dimakan. Bila dengan roti maryam, maka tak perlu khawatir kita tinggal menambah Rp 1 ribu perpotong rotinya. (naskah/foto:Andrian Saputri)
No comments:
Post a Comment