A'an Aviansyah, main di kategori Perintis Junior Putra.
Surabaya (2/12)
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Surabaya terus menggencarkan aksinya. Setelah sukses mempunyai nama besar di tingkat internasional lewat turnamen-turnamen dunia yang melahirkan beberapa atlet Climbing berprestasi. Sampai sekian detik jalur pembinaan untuk memunculkan bibit-bibit atlet yang nantinya diharapkan dapat mengukir prestasi yang jauh lebih membanggakan terus dilakukan.
Terbukti, hari ini sampai 2 Desember mendatang, Pengkot FPTI Surabaya menggelar kejuaraan Piala KONI Surabaya untuk kategori junior. Menariknya, even yang bertema Junior Sport Climbing Competition ini digelar di lantai LG Royal Plasa Surabaya secara terbuka. Gelaran di Plasa yang beralamat di Jalan Ahmad Yani 16, Surabaya ini kali pertama dihelat FPTI Surabaya.
Selama ini, kejuaraan biasanya dilakukan di lapangan terbuka (outdoor), seperti halnya Lapangan Taman Surya ataupun Lapangan olahraga Kertajaya. “ Kejuaraan di Plasa ini memang baru pertama kali kita gelar. Dan mungkin baru ini yang pertama di Indonesia. Semua ini kita lakukan sebagai respon atas himbauan dari KONI Surabaya, “ jelas Hardi, Ketua Pengkot Cabor FPTI Surabaya.
Dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti sebanyak 143 peserta oleh 9 Pengkot dari 11 Pengkot dan Pengkab. Namun, kali ini animo yang ditunjukkan oleh peserta cukup mengalami peningkatan. Tahun ini, sebanyak 167 peserta dari 11 daerah di Jawa Timur memastikan dirinya tampil. “ Respon cukup bagus karena, hanya tiga Pengkab yang tidak ikut dari 14 Pengkot dan Pengkab yang ada di Jatim,” jelas Pria penyandang gelar Sarjana Hukum itu.
Sementara untuk kontingen Surabaya sendiri pengurus Cabor FPTI mengharapkan atlet-atlet climbing andalan kota Pahlawan ini dapat masuk ke program Puslatcab. “Kami punya beberapa atlet yang kami prediksi punya kesempatan lebih untuk menang, seperti Aan Avansyah (17) dan Dezi (18),” akunya.
Kedua atlet binaan Pataga Climbing Sport tersebut pernah go internasional pada kejuaraan Asian di China Agustus dan November lalu.” Aan merupakan atlet peringkat 16 dunia sedangkan Dezi peraih perak pada kejuaraan di China,” papar Hardi.
Nomor yang dilombakan dalam kejuaraan ini hanya kelas Lead, yaitu kerumitan atau kesulitan yang dibagi menjadi dua kelas. Antara lain Spyder kids 8-13 tahun dan Junior 19 tahun ke bawah. “ karena Junior kita hanya dipertandingkan satu nomor. Tapi ini sudah mencukupi untuk melihat sejauh mana skill dasar yang dimiliki sang atlet,” tukasnya.
Ketua KONI Surabaya Saleh Ismail Mukadar menyatakan salut dengan langkah FPTI Surabaya ini. Menurutnya, gelaran even di plasa atau mall memang menjadi salah satu fokus perhatian KONI Surabaya. Tak hanya Panjat Tebing, Cabor lain juga didorong untuk melakukan hal yang sama dengan membuat kegiatan di pusat keramaian.
“Ini salah satu formula memasyarakatkan olahraga. Saya yakin langkah ini efektif untuk menggaet bibit-bibit baru. Khusus untuk Panjat Tebing saya bangga karena dari 43 Cabor di Surabaya, olahraga ini salah satu cabor yang melebarkan sayapnya ke dunia. (Naskah: Pu2t/Foto: Pee).
No comments:
Post a Comment