Stikosa-AWS - Tahun 2007 tak lama meninggalkan kita. Kini kita telah menginjak di tahun 2008, tentu dengan beragam persiapan matang atau tidak, pastilah telah dilakukan demi mewujudkan angan dan cita-cita yang lebih baik.
Berangkat dari hal inilah sama halnya dengan yang dilakukan beberapa institusi pendidikan. Mulai dari program pengajaran, manajemen, hingga administrasi. Begitu pula dengan yang juga dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) misalnya.
Boleh dibilang tahun-tahun sebelumnya merupakan bahan evaluasi bagi Stikosa-AWS, yang mungkin kedepan dapat dijadikan momentum dalam membangun citra dan keberhasilan dari kampus tersebut. Kalau tahun sebelumnya misi yang dibangun adalah membentuk Stikosa-AWS sebagai lembaga untuk mendidik dan memfasilitasi komunikator yang handal.
Namun, di tahun 2008 ini menurut Ketua Stikosa-AWS Zainal Arifin Emka saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan akan lebih mempertajam dan memperjelas pelaksanaan dari misi tersebut. ”Tentu sesuai dengan visi awal, yakni menjadikan Stikosa-AWS sebagai perguruan tinggi komunikasi yang mumpuni, setidaknya untuk Indonesia Timur,” jelas pria kelahiran Jember 18 Januari 1951 itu.
Sejak awal kepemimpinannya pembenahan-pembenahan begitu terlihat, mulai dari pembenahan struktural kepegawaian seperti peningkatan etos kerja. Juga dapat terlihat dari keramahan pelayanan pada mahasiswa. Selain itu, Stikosa-AWS di bawah nahkoda Zainal di tahun 2008 akan memfokuskan pada peningkatan mutu pendidikan. Seperti yang dicontohkan pengarang buku Wartawan Seharusnya Tepercaya itu bahwa nantinya akan dikonsistensikan kuliah umum dan kunjungan kerja bagi semua mahasiswa.
Bahkan di tahun ini target kuliah umum yang diadakan minimal sebulan sekali akan berusaha dicapai, untuk memenuhi target sebelumnya yang tidak berhasil terpenuhi. Disinggung mengenai alasan diadakannya kuliah umum ini, Zainal Arifin dengan tegas mengatakan bahwa kuliah umum ini diadakan dengan tujuan untuk mendekatkan dunia akademis yang cenderung idealis, dengan realitas dunia kerja yang sebenarnya.
Materi yang diberikan pun tidak hanya lingkup komunikasi dan jurnalistik saja. Seperti materi kuliah umum yang akan dilaksanakan beberapa waktu dekat, yaitu peluang kerja di asuransi. Materi yang berkesan melenceng dari mata kuliah ini, diberikan berkaitan dengan realitas dunia kerja yang cenderung keras. “Sekarang banyak orang yang bekerja tidak sesuai bidangnya, misal insinyur ada yang menjadi guru, bahkan dokter jadi wartawan,” ujar mantan Wakil Pimpinan Redaksi Surabaya Post ini.
Oleh karenanya Zainal yang dilantik pada November 2007 itu berharap kelak mahasiswa Stikosa-AWS dapat memenuhi cita-cita awal, yakni menjadi komunikator yang handal dan memiliki life skill. Karena komunikasi itu salah satu bagian yang integral dalam hidup. Banyak orang pintar gagal, karena ia tidak pandai mengkomunikasikan maksudnya pada orang lain.
Naskah : Silviyanti Nur Indah Sari/Ilustrasi : M.Ridlo'i
No comments:
Post a Comment