Penonton sedang menikmati Panggung pagelaran ludruk Irama Budaya di Pulo Wonokromo Surabaya....
Keramaian malam Kota Wonokromo Surabaya, seakan terpecah dengan lengking suara sinden medendangkan tembang-tembang jawa. Sejenak kita pun akan terperangah mencari dari mana asal suara-suara itu.
Memang sedang berlangsung pementasan ludruk, aneh di tengah kokohnya gedung-gedung supermall dan perkantoran di Surabaya masih terngiang di telinga kita dentingan irama ludruk.
Ludruk merupakan kesenian tradisional yang masih tersisa di Kota Surabaya. Khususnya dalam bertahan di tengah derasnya perkembangan budaya-budaya modern. Beruntung masih ada beberapa pihak berkenan mempertahankan dan melestarikannya. Seperti yang dilakukan Kelompok Ludruk Irama Budaya Jl. Pulo Wonokromo Surabaya, yang dipimpin oleh Pak Sunardi. Kelompok ini kerap menggelar pertunjukan ludruk pada setiap satu minggu sekali. (Naskah/Foto:Wahyu Triatmojo)
Sebelum tampil di atas panggung para pemain ludruk dirias terlebih dahulu...
Merias diri di ruang yang hanya ada satu cahaya saja...
Salah seorang penonton ludruk sedang menunggu pertunjukan dimulai dan hingga ketiduran...
Saturday, December 29, 2007
Denting Irama Ludruk
Diposting oleh ADAKHIL SANG PENAKLUK di 12:12 PM
Label: SENI DAN BUDAYA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment